Mengurus Negara : GAGAL !

Leave a comment

June 28, 2012 by MsDailyLife

M’sDailyLife, 28 Juni 2012

Menarik sekali apa yang dikemukakan oleh Denny Gahral Adian, dosen filsafat politik Universitas Indonesia kepada media massa nasional. Disampaikan : Presiden Sby yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, diminta fokus bekerja untuk kesejahteraan rakyat dari pada sibuk mengurus partai nya yang melorot elektabilitas nya. Jika mampu mensejahterakan rakyat, elektabilitas partai nya otomatis akan meningkat.

Harapan agar Presiden Sby fokus mengurus negara, tentu bukan hanya sekedar wacana yang selama ini tumbuh dan berkembang di kalangan akademisi, namun dapat dipastikan seluruh komponen bangsa di negeri ini pun, pasti akan memiliki keinginan yang sama. Sebagai warga bangsa, kita tidak rela jika Presiden Sby lebih tertarik untuk mengurus partai politik yang didirikan nya, ketimbang berjuang habis-habisan untuk melahirkan terobosan-terobosan cerdas guna mempercepat terwujud nya kesejahteraan rakyat.

Fakta menunjukkan, sekarang ini elektabilitas Partai Demokrat benar-benar merosot cukup signifikan. Pasal nya, tentu bukan disebabkan oleh ketidak-seriusan para kader dan pengurus dalam membangun partai, tapi yang lebih pas untuk dijadikan “kambing hitam” adalah karena ada nya petinggi-petinggi Partai Demokrat yang secara “terang benderang” melakukan korupsi hingga trilyunan rupiah. Padahal, sebelum kasus korupsi nya Nazarudin dan Angelina Sondakh mengemuka, rakyat di negeri ini hampir setiap malam disuguhi oleh “iklan politik” Partai Demokrat yang menegaskan “perang” melawan korupsi.

Sebagai pendiri partai, sah-sah saja jika Presiden Sby merasa risih atas menurun nya kredibilitas Partai Demokrat di mata rakyat. Yang tidak pantas adalah sekiranya Presiden Sby ikut larut dalam masalah yang melanda Partai Demokrat sekaligus juga melupakan tanggungjawab utama nya selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Sby pasti tahu persis bahwa seorang Presiden itu, mesti lah mampu menampilkan diri selaku sosok negarawan. Kalau pun Sby berangkat menjadi Presiden dari basis Partai Demokrat, tapi setelah diri nya terpilih, maka sejak saat itulah Sby bukan lagi hanya politisi Partai Demokrat semata.

Setelah dilantik jadi Presiden, Sby adalah pemimpin bangsa. Sby harus mampu mengayomi seluruh kepentingan komponen masyarakat. Oleh karena itu, suatu kekeliruan yang cukup fatal, bila Sby lebih fokus mengurusi masalah yang menimpa Partai Demokrat. Lebih sedih lagi, jika Sby malah membanding-bandingkan derajat korupsi yang dilakukan oleh kader-kader Partai Demokrat dengan partai politik lain nya. Hanya saja, walau data yang ada memperlihatkan bahwa kadar korupsi Partai Demokrat masih “kalah” oleh Partai Politik lain nya, rasa nya agak kurang etis bila hal yang demikian disampaikan oleh seorang Presiden. Boleh jadi, suasana nya akan menjadi lain, jika Presiden Sby pun memilih untuk berterus-terang dan mengajak seluruh kader-kader nya guna bercermin diri.

Mencuat nya rumor Sby lebih fokus mengurus Partai Demokrat ketimbang mengurus negara, tentu saja harus segera dihentikan. Kita percaya Sby tetap komit dan konsisten atas apa-apa yang diucapkan nya ketika diri nya bersumpah dihadapan Mahkamah Agung. Sebagai Presiden, Sby pasti akan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara ketimbang kepentingan pribadi, keluarga, kelompok atau pun Partai Politik nya. Mengingat hanya Sby yang mampu melakoni nya, tentu kita berharap agar Sby dalam tempo yang sesingkat-singkat nya dapat menepis rumor diatas. Jangan biarkan rakyat menjadi “bingung” karena kiprah Presiden nya yang kata nya tidak fokus mengurus negara.

Leave a comment